In Memory Of ….*

Lima hari yang lalu,,

 

Telepon berdering,, *mamah,,

“Mbah Tri meninggal dunia”

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,, padahal baru dari rumah kita ya ma??” ucapku,,

“Iya,, mbah tri juga sempet pulang ke rumah (mantan) istrinya,, untuk ketemu anaknya,, ternyata semua saudara sudah didatangi,, mungkin mbah tri memang mau pamit”

“Iya..” ucapku pendek,, mbah tri cukup dekat dengan keluargaku,, adik sepupunya nenek dari bapak,, usia nya juga belum terlalu tua,, antara 45 s.d. 50 tahun sepertinya,,

 

Kami sekeluarga dekat karena sama-sama tinggal di perantauan,, di lampung ini,, sehingga kami sering saling mengunjungi,,

 

>> dua hari kemudian,,

 

Telepon berdering,, *mamah,,

“Mbah ‘mah meninggal dunia”

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,,” ucapku,, sekali lagi kami berduka,, mbah mah adalah kakak kandung dari mbah yam (nenek dari garis Bapak),,

 

Mbah Raimah namanya,, mbah mah dalam ingatanku adalah hari-hari dimana kami membuat kue serabi,, lalu sepanjang bulan puasa, mbah mah membuat *angkring serabi, didepan halaman rumahnya,, *sedihhhh…

 

>>Sehari kemudian,, (Kemarin Malam)

Telepon berdering,, *mamah,,

“Mas Edi meninggal dunia”

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,,” ucapku,, sekali lagi duka menyelimuti keluargaku,,

Mas Edi,, Putra Sulung dari Bude Ris (Kakak kandung Bapak)

Sungguh,, masih ku ingat hari-hari ketika kami semua kecil dulu,, naik mobil bak (colt) kami pergi ke Pantai Sendang Sikucing,, satu-satunya pantai yang paling dekat dengan rumah mbah Bu,, karena harus berangkat sangat pagi agar mencapai pantai,, kami semua kadang tidur di bak terbuka,, Mas Edi lah satu-satunya yang terjaga,, (selain pak supir tentunya),, Mas Edi yang mengingatkan kami untuk berhati-hati,, membawakan makanan,, dan  sungguh tak disangka,, usianya masih 32 tahun,, Mas Edi meninggal dunia karena jatuh dan pembuluh darah di otaknya pecah,, meninggalkan tiga orang putri yang masih sangat kecil,,

* * * 

YaALLAH.. sungguh ini sebuah ujian bagi kami,, juga pengingat bahwa kelak kami akan kembali kepada MU,, berilah kami kekuatan YA ALLAH.. terimalah mereka disisi MU,, berilah tempat yang baik bagi mereka di surgaMU,, kelak kumpulkanlah kami di surga MU itu,, amien,,

 

Selamat Jalan Mbah Tri,, Mbah Mah,, dan Mas Edi,, semoga amal Ibadah yang telah kalian lakukan di dunia, diterima ALLAH SWT.

13 Komentar

  1. puak berkata:

    Turut berduka ya As…
    Semoga jiwa mereka beristirahat dengan tenang dalam kerahimanNya.

  2. jagrag berkata:

    Innalillahi wainna ilaihi roji’uun…

  3. chic berkata:

    ugh.. nenek saya juga baru meninggal hari minggu kemaren. karena keadaan saya tidak sempat mengucapkan selamat tinggal… 😦

    turut berduka cita ya jeung…

    ternyata ajal itu dekat sekali…

  4. deteksi berkata:

    semoga mereka semua bahagia di alam sana.. aamiin..

  5. hanggadamai berkata:

    innalillahi wa inna ilaihi rajiun
    turut berduka cita

  6. Hedwig™ berkata:

    ajal memang ada persis di depan kita, yang kadang kita lupa untuk mengetahuinya 😀

  7. JoEy D`JuVe berkata:

    Idem dengan Chic…

    Padahal kita siangnya nya sempet ngobrol… hari skitar jam 7.30 malam dapet kabar…

    *turut berduka*

  8. Rindu berkata:

    Kita semua pasti pulang, hanya masalah waktu sis … ikhlaskan yah.

  9. pilabeanku berkata:

    tidak ada yang lolos dari al maut…..
    maka persiapkanlah diri kita…..
    turut berduka cita….amin

  10. semoga amal ibadahnya di terima di sisi Tuhan YME

  11. x-one-s berkata:

    maaf baru aktif jadi ga ngerti ceritanya kenapa msengut aja… aku turut berduka cita… tapi tetap smangat ya !!!

  12. ratutebu berkata:

    @ ALL

    terimakasih atas do’a dan perhatian kalian,, I really appreciate that,, 😦

Tinggalkan Balasan ke jagrag Batalkan balasan